Object : Marina Bay
Sands
Marina Bay Sands adalah pusat hiburan
terpadu, menghadap ke Teluk Marina di Singapura.
Dikembangkan oleh Las Vegas Sands, dan merupakan investasi tunggal paling mahal
di dunia dengan biaya SGD 8
miliar (sekitar Rp.56 triliun), termasuk biaya untuk lahannya.
Tempat
wisata ini memiliki 2.561 kamar hotel, ruang pameran dan pertemuan seluas
120.000m², mal The Shoppesdan ArtScience Museum, Sands Theatre dan Grand Theatre, tujuh restoran koki
selebriti, dua pavilyun mengambang, kasino dengan lebih dari 600 meja judi dan
1.500 mesin jakpot. Kompleks ini dinaungi Sands SkyPark sepanjang 340 meter dengan kapasitas 3.900
orang dan kolam renang tanpa batas (infinity
edge) sepanjang 150 meter, yang merupakan ruang menggantung terbesar di
dunia dengan kantilever sejauh 67 meter di menara utara (Tower 3).
Tempat wisata
terpadu seluas 20 hektar ini dirancang oleh Arsitek Moshe Safdie. Didampingi
biro arsitek lokal Aedas Singapore, dan teknik sipil oleh Arup dan Parsons
Brinkerhoff (MEP). Kontraktor utama adalah SsangYong Engineering and
Construction.
Menara miring namun tetap berdiri
lurus di atas pondasi, yang memberikan tampilan kompleks yang unik. Tower 1,
khususnya, memiliki kemiringan 26 derajat. Arsitektur ini juga mengikuti
prinsip-prinsip Feng Shui untuk menciptakan keseimbangan energi yang
sempurna dan harmonisasi dengan lingkungan. Sangat menarik untuk memperhatikan
bahwa angka 26 (kemiringan menara 1) dianggap sejahtera karena jika kedua angkanya
ditambahkan akan menghasilkan angka 8, yaitu sebuah angka keberuntungan. Menurut
saya hal dimana penerapan unsur-unsur feng shui ini sangan baik melihat juga
dari sisi dimana tempat berdirinya bangunan ini.
Marina
bay sands Singapore memiliki struktur yang sangan unik dan cukup rumit. Tiga
menara berdiri sebagai modul individual, tetapi bersatu di Level 23, dan sekali
lagi di bagian atas menara, oleh kantilever Sky Park dengan ketinggian 200
meter di atas kota. Jika itu terdengar mengagumkan, perhatikan pemandangan panjang
dan luas Sky Spark.
Sebagai
pelopor, kantilevernya 1,2 hektar, sama dengan 12.000 meter persegi. Itu sudah
cukup untuk menampung lebih dari empat pesawat A380. Ruang seluas ini dimanfaatkan
untuk restoran, kafe, 250 pohon, Infinity Pool (Kolam Renang Tanpa Batas)
sepanjang 150 meter, dan galeri yang menawarkan pemandangan 360 derajat kaki
langit Singapore dan perairan di sekitarnya. Bahkan panjang Sky Park melebihi
ketinggian Menara Eiffel.
Terlepas
dari kualitas arsitektur yang terlihat, kompleks tersebut memiliki sejumlah
fitur desain yang tidak begitu menonjol. Karena ketinggiannya, bangunan ini
rentan terhadap goyangan angin. Dengan kata lain, angin kencang dari laut lepas
Singapore menyebabkan menara bergerak. Itulah sebabnya terdapat empat engsel
gerak tepat di bawah kolam renang utama, untuk melawan tiupan-tiupan angin besar.
Engsel-engsel ini bergerak rata-rata hampir 20 inci untuk menjaga struktur agar
tetap stabil.
Dan
karena berat bangunan tersebut, seluruh kompleks rentan terhadap cangkramannya
ke bumi dari waktu ke waktu. Hal ini dapat menyebabkan beberapa masalah serius
dalam kemiringan, itulah sebabnya mengapa terdapat lebih dari 500 dongkrak di
bawah struktur yang memungkinkan penyesuaian bila diperlukan. Dengan kata lain,
sistem ini bekerja keras untuk menjaga ketinggian kolam renang tanpa batas.
Pencapaian
lainnya yang tak terlihat dari arsitektur ini adalah sistem lingkungan yang
menggunakan air hujan untuk sistem pendingin, dan elevator kinetik yang mendaur
ulang bagian-bagian dari gerakannya untuk menghemat energi. Air hujan dikumpulkan
di Art Science Museum dan didaur ulang untuk perairan di seluruh resort . Sebuah
pencapaian arsitektur yang pantas mendapatkan pujian dari bagian bangunan itu
sendiri maupun dari aspek pendukung.
Terdapat banyak
pencapaian arsitektur yang dibangun di resor, dari daya tarik desain dan
struktural hingga sistem lingkungan dan ramalan Feng Shui. Dan semua ini
menyatu untuk menciptakan sebuah tempat yang sangat istimewa di jantung kota
Singapore.