Tuesday, October 11, 2016

Arsitektur Ramah Lingkungan ( Arsitektur dan Lingkungan )

Arsitektur Ramah Lingkungan

Pengertian Arsitektur Ramah Lingkungan

Arsitektur yang berlandaskan pada pemikiran “meminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan, kenyamanan maupun produktivitas penghuninya” dengan memanfaatkan sains dan teknologi mutakhir secara aktif.
Mengoptimalkan sistem tata udara – tata cahaya, integrasi antara sistem tata udara buatan-alamiah, sistem tata cahaya buatan-alamiah serta sinergi antara metode pasif dan aktif dengan material dan insturumen hemat energi.
Usulan tiga kriteria untuk sebuah bangunan hemat energi:
  • bangunan harus dilengkapi dengan peralatan yang efisien dan bahan yang tepat untuk lokasi dan kondisi;
  • bangunan harus menyediakan fasilitas dan layanan yang sesuai dengan penggunaan bangunan yang dimaksudkan;
  • bangunan harus dioperasikan sedemikian rupa untuk memiliki penggunaan energi rendah dibandingkan dengan, bangunan sejenis lainnya.

Rumah Ramah Lingkungan

Pengertian  rumah passiv (rumah hemat energi), seperti ditulis laman Deutsche Welle, adalah bangunan yang temperaturnya tetap optimal baik di musim panas maupun di musim dingin. Prinsip dasarnya adalah manajemen panas, yakni dengan mencegah kehilangan panas dan mengoptimalkan sirkulasinya. Panasnya diperoleh dari alam, biasanya dari sinar matahari yang masuk lewat jendela atau dari radiasi panas penghuni dan peralatan rumah tangga. Rumah hemat energi ini pertama kali di buat oleh arsitek dari Jerman.


https://yefrichan.files.wordpress.com/2011/05/konsep-rumah-passiv1.jpg?w=300&h=235

Memang rumah hemat energi semacam itu, memerlukan biaya pembangunan lebih mahal dibanding rumah biasa. Akan tetapi, biayanya kemudian dapat dikompensasi dengan ongkos energi yang 80 persen lebih hemat dan murah. Selain itu iklim di dalam rumah lebih sehat karena dibangun secara ekologis.

Contoh Rumah Ramah Lingkungan
Contoh rumah passiv yang dibuat oleh Miwa Mori yang berusia 34 tahun, sekitar 12 tahun lalu mendapat beasiswa dari Dinas Pertukaran Akademik Jerman DAAD untuk melanjutkan pendidikannya di kota Suttgart Jerman, setelah ia menamatkan kuliahnya di Jepang.

https://yefrichan.files.wordpress.com/2011/05/rumah-passiv-rancangan-miwa-mori.jpg

Di pintu masuk model rumah passiv di kota Ishioka itu, masih berlaku tradisi Jepang, yakni para pengunjung harus menanggalkan sepatunya. Ketika masuk rumah, pandangan akan tertuju pada ruang terbuka di ruang keluarga di lantai dasar hingga ke lantai pertama. Pengusaha pembangunan perumahan lokal, Shimada, ingin memperoleh keuntungan cukup besar dari pembangunan rumah passiv gaya Jerman ini. Karena itulah, agar pelanggan Jepang mengerti apa rumah hemat energi dengan standar Jerman, ia membangun rumah contoh bersama arsitek Mori.

Ruang dapur rumah passiv yang dibangun Miwa MoriRuang dapur rumah passiv yang dibangun Miwa MoriDi lantai dasar, Shimada membangun satu unit dapur cukup lebar di dinding bagian belakang. Ruangan di depannya dapat digunakan untuk meletakkan meja dapur. Sebuah tangga spiral menghubungkan lantai dasar dengan lantai atas yang dirancang seperti galeri. Di lantai atas terdapat tiga kamar tidur. Bagian dalam rumah nyaris semuanya dibuat dari kayu. Terutama kayu cendana Jepang yang memainkan peranan penting bagi pengusaha Shimada, yang ingin menggunakan material kayu khas dari Jepang untuk membangun rumah hemat neregi.





No comments:

Post a Comment